^

Yellow acacia

, florist
Last reviewed: 29.06.2025

Akasia Kuning (Caragana arborescens) adalah pohon atau semak peluruh dari genus Caragana, yang tersebar luas baik dalam taman hias maupun lanskap perkotaan. Dikenal karena bunga kuningnya yang indah dan sifatnya yang kuat, tanaman ini sering disebut sebagai "akasia kuning," meskipun secara botani tidak ada hubungannya dengan akasia sejati. Penampilannya yang menarik dan kemampuannya untuk tumbuh dalam kondisi iklim yang menantang membuatnya populer di kalangan tukang kebun dan desainer lanskap.

Etimologi nama

Nama genus Caragana diperkirakan berasal dari nama lokal untuk semak di Asia Tengah, yang kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Latin ilmiah. Nama spesies arborescens berarti "seperti pohon" atau "berbentuk pohon," yang menonjolkan kemampuan tanaman untuk tumbuh menjadi bentuk seperti pohon dalam kondisi yang menguntungkan. Umumnya disebut akasia kuning karena bunganya yang berwarna kuning, yang samar-samar menyerupai bunga akasia asli.

Bentuk kehidupan

Akasia Kuning biasanya tumbuh sebagai semak atau pohon kecil, yang tingginya dapat mencapai 5–7 meter. Tanaman ini membentuk banyak batang, yang membuat tanaman ini memiliki tajuk yang lebar. Struktur ini menjadikan akasia kuning pilihan populer untuk membuat pagar dan pembatas hijau dalam lanskap.

Di kebun atau taman kota, kita dapat menemukan bentuk tanaman yang tumbuh secara alami maupun yang dibentuk secara artifisial melalui pemangkasan dan penjepitan. Pemangkasan dan pembentukan yang tepat membantu menjaga ukuran dan mengendalikan tampilan tanaman, sehingga tanaman ini serbaguna untuk berbagai jenis desain lanskap.

Keluarga

Caragana arborescens termasuk dalam famili polong-polongan (Fabaceae). Ini adalah salah satu famili tumbuhan berbunga terbesar, yang mencakup sekitar 730 genus dan lebih dari 19.000 spesies. Keanekaragaman polong-polongan meliputi herba tahunan dan menahun, semak, pohon, dan bahkan tanaman merambat.

Ciri khas famili Fabaceae adalah adanya buah dalam bentuk polong (kacang-kacangan), yang di dalamnya terdapat biji yang matang. Banyak anggota famili ini memiliki simbiosis unik dengan bakteri pengikat nitrogen, yang memperkaya tanah dengan nitrogen dan memungkinkan mereka tumbuh di substrat yang buruk.

Karakteristik botani

Akasia Kuning dapat mencapai tinggi 5–7 meter dan membentuk struktur seperti pohon dalam kondisi yang baik. Kulit batang dan cabang berwarna abu-abu atau kecokelatan dengan retakan kecil. Daunnya menyirip, biasanya dengan beberapa pasang anak daun kecil yang memanjang. Bunganya berjenis kupu-kupu, berwarna kuning, dan tersusun dalam tandan atau kelompok aksiler. Setelah berbunga, tanaman membentuk polong — buah memanjang yang berisi 4–6 biji di dalamnya.

Komposisi kimia

Seperti banyak kacang-kacangan, berbagai bagian tanaman mungkin mengandung flavonoid, tanin, dan metabolit sekunder lainnya. Bijinya mengandung protein dan minyak, sedangkan akarnya mungkin mengandung bakteri pengikat nitrogen yang membantu memperkaya tanah dengan nitrogen. Kandungan dan konsentrasi senyawa aktif biologis yang tepat bergantung pada kondisi pertumbuhan, usia tanaman, dan tahap perkembangan.

Asal

Akasia Kuning berasal dari daerah stepa dan hutan-stepa di Asia Tengah dan Siberia. Tumbuh di ruang terbuka, tepi hutan, dan di sepanjang tepi sungai, tempat ia dapat bertahan hidup dalam kondisi iklim yang keras, termasuk embun beku dan fluktuasi suhu. Kemampuannya beradaptasi terhadap faktor-faktor yang merugikan dan kemampuannya untuk mengikat nitrogen membuatnya sangat berharga untuk digunakan dalam desain lanskap di daerah pertanian yang rawan risiko.

Dalam hortikultura global, Akasia Kuning dikenal sebagai tanaman hias kuat yang tumbuh subur dalam berbagai kondisi. Tanaman ini dibudidayakan secara aktif di Eropa, Amerika Utara, dan wilayah dengan iklim kontinental, di mana tanaman ini digunakan untuk lansekap lahan tandus, lereng, dan area menantang lainnya.

Kemudahan tumbuh

Akasia Kuning dianggap sebagai tanaman yang tidak menuntut. Keunggulan utamanya meliputi ketahanan terhadap embun beku, kemampuan tumbuh di tanah yang relatif buruk dan kering, serta kebutuhan rendah terhadap kelembapan tinggi. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini tumbuh dengan cepat dan baik, sehingga menarik bagi tukang kebun pemula.

Hama dan patogen jarang menyerang Akasia Kuning jika anjuran perawatan dasar diikuti. Tukang kebun berpengalaman menggunakannya sebagai tanaman latar belakang yang andal yang mengisi ruang dan menciptakan volume dalam komposisi, serta sebagai bagian dari pagar tanaman, yang mudah dirawat.

Spesies dan varietas

Genus Caragana mengandung sekitar 80 spesies, tetapi yang paling terkenal dalam budidaya adalah Caragana arborescens, kadang-kadang juga disebut semak kacang mirip pohon. Beberapa bentuk hias telah dikembangkan, berbeda dalam bentuk mahkota dan kepenuhan bunga, tetapi penyebarannya terbatas. Ada juga hibrida yang menggabungkan ketahanan dengan berbagai ciri warna daun atau bunga.

Ukuran

Dalam kondisi yang baik, Akasia Kuning dapat tumbuh hingga 5–7 meter tingginya, membentuk batang seperti pohon dengan tajuk yang tumbuh dengan baik. Di kebun dan halaman, pertumbuhannya mungkin sedikit lebih pendek karena perubahan iklim, tanah, dan pemangkasan yang teratur. Bentuk semak yang digunakan sebagai pagar tanaman sering kali tidak lebih tinggi dari 2–3 meter.

Lebar tajuknya bisa mencapai beberapa meter. Saat tumbuh bebas, tanaman ini membentuk bentuk yang menyebar, tetapi tajuknya dapat diatur melalui pemangkasan tunas secara teratur jika diinginkan.

Intensitas pertumbuhan

Akasia Kuning tumbuh cukup cepat, terutama di masa mudanya. Dengan cahaya, panas, dan kelembaban yang cukup, tingginya dapat mencapai 30–50 cm per tahun, sehingga dapat dengan cepat mencapai efek dekoratif yang diinginkan.

Saat tanaman tumbuh dewasa, laju pertumbuhannya melambat. Jika kondisinya tidak menguntungkan (tanah yang buruk, kurangnya kelembaban), tanaman dapat memperlambat perkembangannya, tetapi jarang berhenti tumbuh sepenuhnya, berkat ketahanannya.

Jangka hidup

Akasia Kuning dianggap sebagai semak berumur panjang dan dapat hidup hingga 50 tahun atau lebih. Pertumbuhan dan pembungaan aktif terjadi selama beberapa dekade pertama, setelah itu intensitas pembungaan dapat menurun, dan tunas dapat menua secara bertahap.

Namun, dengan perawatan yang tepat, pemangkasan tepat waktu, dan pembuangan cabang-cabang tua, periode pertumbuhan aktif tanaman dapat diperpanjang. Beberapa spesimen dapat terus tumbuh dan berbunga selama 40–50 tahun, terutama jika lokasi penanaman dipilih dengan hati-hati, dan tanah diperbarui secara teratur.

Suhu

Tanaman ini tahan terhadap suhu rendah dan dapat bertahan hidup di daerah dengan musim dingin yang keras (tahan dingin hingga -40°C dan lebih rendah). Pada saat yang sama, tanaman ini tumbuh subur di iklim yang lebih sejuk tanpa membutuhkan panas yang berlebihan. Kisaran suhu optimal untuk pertumbuhan adalah 15–25°C selama musim panas.

Fluktuasi suhu yang tajam (seperti pencairan yang diikuti oleh cuaca dingin yang tiba-tiba) tidak selalu penting bagi tanaman dewasa, tetapi dapat merusak tunas muda. Secara keseluruhan, Akasia Kuning sangat tahan terhadap kondisi ekstrem.

Kelembaban

Akasia Kuning dapat mentoleransi kelembapan sedang dan tidak memerlukan kadar parameter ini yang tinggi. Tumbuh baik di daerah beriklim sedang, di mana curah hujan tahunan memungkinkan tanah mempertahankan kelembapan tanpa penyiraman berlebihan.

Dalam kondisi dalam ruangan, jika seseorang menanamnya sebagai percobaan, tidak diperlukan tindakan khusus untuk meningkatkan kelembapan. Namun, jika udara sangat kering (kurang dari 30%), penyemprotan daun secara berkala atau penggunaan pelembap udara dapat membantu mencegah pengeringan tunas yang berlebihan.

Pencahayaan dan penempatan ruangan

Pencahayaan terbaik untuk Akasia Kuning adalah cahaya langsung atau cahaya yang menyebar. Bila ditanam di luar ruangan, tanaman ini dapat diletakkan di tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau dengan sedikit naungan pada siang hari. Untuk penanaman di dalam ruangan (yang jarang terjadi), jendela yang menghadap ke selatan, timur, atau barat direkomendasikan.

Kurangnya cahaya melemahkan tunas, menyebabkan tanaman meregang dan mengurangi jumlah bunga. Jika tanaman ditanam di dalam ruangan, pencahayaan buatan tambahan, seperti lampu tanam, dapat dipertimbangkan.

Tanah dan substrat

Akasia Kuning membutuhkan tanah yang gembur dan cukup subur dengan pH sekitar 5,5–6,5. Substrat yang cocok dapat dibuat dari komponen-komponen berikut:

  • Tanah berumput — 2 bagian
  • Gambut — 1 bagian
  • Pasir — 1 bagian
  • Perlite — 1 bagian

Tanah tidak boleh terlalu berat dan kedap air. Drainase wajib dilakukan: lapisan tanah liat yang mengembang atau kerikil kecil setebal 2–3 cm harus diletakkan di dasar pot atau lubang tanam untuk mencegah genangan air dan pembusukan akar.

Pengairan

Di musim panas, Akasia Kuning harus disiram secara teratur tetapi secukupnya, dengan memperhatikan pengeringan lapisan atas tanah. Tanaman ini cukup toleran terhadap kekeringan, jadi lebih baik menyiramnya terlalu sedikit daripada terlalu banyak. Penyiraman yang berlebihan sangat berbahaya bagi tanaman muda yang sistem akarnya belum terbentuk.

Di musim dingin (atau selama dormansi), penyiraman dikurangi. Jika tanaman berada di ruangan yang dingin, penyiraman sesekali tetapi ringan sudah cukup, mencegah substrat mengering sepenuhnya. Di kondisi tanah terbuka, curah hujan musiman biasanya menyediakan kelembaban yang cukup kecuali jika terjadi kekeringan ekstrem.

Pemupukan dan pemberian pakan

Untuk mempertahankan pertumbuhan yang kuat dan pembungaan yang melimpah, Akasia Kuning diberi pupuk selama musim tanam aktif (musim semi–musim panas). Pupuk mineral kompleks untuk semak taman cocok digunakan. Pemupukan dilakukan setiap 3–4 minggu atau kurang, tergantung pada kesuburan tanah.

Metode aplikasinya meliputi penyiraman dengan pupuk di sekitar zona akar atau menaburkan pupuk granular diikuti dengan penyiraman. Penting untuk tidak memberi makan tanaman secara berlebihan dengan senyawa nitrogen, karena ini dapat mendorong pertumbuhan tunas yang berlebihan dengan mengorbankan pembungaan.

Berbunga

Akasia Kuning dikenal karena bunganya yang berwarna kuning seperti kupu-kupu yang tersusun dalam kelompok. Bunga ini muncul dalam jumlah banyak di akhir musim semi hingga awal musim panas. Bunganya memiliki aroma yang ringan dan menyenangkan serta menarik serangga penyerbuk. Pembungaan dapat berlangsung selama beberapa minggu, di mana semak atau pohon tersebut memperoleh rona cerah yang cerah.

Keberhasilan pembungaan sangat bergantung pada cahaya yang cukup, penyiraman yang cukup, dan pemberian pupuk yang tepat waktu. Dalam kondisi ini, Akasia Kuning dapat berbunga setiap tahun, menyenangkan pemiliknya dengan bunga yang melimpah dan efek dekoratif.

Perambatan

Akasia Kuning dapat diperbanyak dengan biji dan stek. Metode biji biasanya digunakan untuk perbanyakan massal: biji ditanam di musim semi di substrat yang telah disiapkan, setelah direndam dalam air hangat selama 12–24 jam. Perkecambahan terjadi dalam 1–2 minggu pada suhu sekitar 20°C.

Perbanyakan dengan stek melibatkan penggunaan tunas semi-kayu. Stek sepanjang 10–15 cm diambil pada pertengahan musim panas, diberi hormon perakaran, dan ditanam di substrat yang lembap. Perakaran yang berhasil membutuhkan waktu beberapa minggu, setelah itu tanaman muda dapat dipindahkan.

Fitur musiman

Pada musim semi dan awal musim panas, Akasia Kuning paling aktif: membentuk tunas dan bersiap untuk berbunga. Selama periode ini, penting untuk memastikan penyiraman yang tepat, pemberian pakan yang teratur, dan pencahayaan yang cukup. Musim panas adalah waktu untuk pembungaan dan pertumbuhan aktif, dan dengan curah hujan yang cukup, penyiraman dapat diminimalkan.

Pada musim gugur dan musim dingin, pertumbuhan melambat. Jika ditanam di luar ruangan, tanaman akan menggugurkan daun dan memasuki masa dormansi. Untuk penanaman di dalam ruangan, sebaiknya kurangi penyiraman dan hentikan pemberian pakan secara intensif. Penting untuk melindungi sistem akar dari dingin jika suhu turun.

Fitur perawatan

Akasia Kuning dianggap sebagai semak yang dapat diandalkan dan tidak memerlukan perawatan yang rumit. Tugas utamanya adalah memastikan cukup cahaya dan tidak menyiram substrat secara berlebihan. Saat tumbuh di luar ruangan, pemangkasan sanitasi sesekali dilakukan untuk membuang cabang yang kering dan lemah. Bentuk yang kompak dapat dibentuk melalui pemangkasan yang teratur.

Di lingkungan perkotaan, tanaman ini mudah beradaptasi dengan polusi udara dan faktor-faktor buruk lainnya. Namun, disarankan untuk

Pantau kondisi zona akar (mulsa tanah, hindari genangan air atau pemadatan berlebihan).

Perawatan dalam ruangan

Akasia Kuning jarang ditemukan di dalam ruangan karena ukuran alaminya membutuhkan ruang yang cukup besar. Jika Anda ingin menanamnya di dalam pot, sebaiknya siapkan pot yang besar, dan tanaman harus diletakkan di tempat yang paling terang, seperti di dekat jendela yang menghadap ke selatan (dengan naungan selama siang hari yang panas).

Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati: di musim panas, substrat harus tetap lembap, tetapi tidak tergenang air. Di musim dingin, saat suhu turun, jumlah penyiraman harus dikurangi. Pupuk harus diberikan setiap bulan selama musim tanam aktif, pilih pupuk untuk semak atau kompleks mineral serbaguna.

Penting untuk memeriksa sistem akar secara teratur, karena pot membatasi penyebaran akar secara alami. Jika perlu (tanda-tanda kurangnya ruang), pindahkan ke pot yang lebih besar. Pemangkasan mungkin juga diperlukan untuk membatasi tinggi tunas.

Selama dormansi, tanaman mungkin tidak menggugurkan semua daunnya, tetapi pertumbuhannya akan melambat secara signifikan. Penyiraman selama waktu ini harus minimal, dan pemberian makan harus dihentikan. Dengan kondisi yang tepat, Akasia Kuning dapat tumbuh subur di dalam ruangan selama beberapa tahun, dan berbunga indah.

Transplantasi

Pemilihan pot tergantung pada ukuran sistem perakaran. Sebaiknya pot baru berdiameter 2–3 cm lebih besar dari pot sebelumnya. Lapisan drainase berupa tanah liat yang mengembang atau kerikil kecil harus diletakkan di bagian bawah. Substrat harus disiapkan sesuai dengan formula yang dijelaskan sebelumnya untuk memastikan kelonggaran dan drainase air yang baik.

Penanaman sebaiknya dilakukan di musim semi sebelum pertumbuhan aktif dimulai. Jika akar memenuhi pot, Anda dapat menggunakan metode penanaman dengan bola akar utuh. Jika substratnya asin atau terkuras, sebagian tanah harus dibuang dengan hati-hati dan diganti dengan tanah segar. Penting untuk menjaga penyiraman secukupnya dan melindungi tanaman dari sinar matahari langsung untuk sementara waktu.

Pemangkasan dan pembentukan mahkota

Pemangkasan diperlukan untuk mempertahankan bentuk yang rapi dan merangsang proses pertumbuhan. Pemangkasan sanitasi dilakukan di musim semi, membuang cabang yang patah dan kering. Pemangkasan bentuk dilakukan bila perlu, memperpendek panjang cabang.

Jika tanaman digunakan sebagai pagar, pemangkasan teratur akan menghasilkan mahkota yang rapat pada ketinggian yang diinginkan. Untuk spesimen dalam ruangan, cukup dengan memendekkan tunas yang terlalu meregang untuk menjaga kekompakan.

Masalah potensial dan solusinya

Masalah yang paling umum adalah busuk akar dan infeksi jamur yang disebabkan oleh kelembaban yang berlebihan. Solusinya: kurangi penyiraman, perbaiki drainase, dan mungkin obati dengan fungisida. Kekurangan nutrisi (terutama nitrogen) dapat menyebabkan klorosis daun dan pertumbuhan lambat, yang dapat diatasi dengan pemupukan.

Kesalahan perawatan meliputi kurangnya cahaya (daun mengecil, tunas meregang), keseimbangan suhu dan penyiraman yang tidak tepat, dan kelalaian pemangkasan. Setelah penyebab masalah diatasi, tanaman dapat pulih tanpa konsekuensi yang berkepanjangan.

Hama

Hama yang umum termasuk kutu daun, tungau laba-laba, dan serangga bersisik. Pencegahannya meliputi penyiraman secukupnya, pengudaraan ruangan, dan menghindari kekeringan yang berlebihan. Jika hama muncul, insektisida atau metode biologis — seperti larutan sabun-alkohol — dapat membantu.

Pemeriksaan daun dan batang secara teratur membantu mendeteksi hama pada tahap awal. Area yang terkena hama diobati dengan produk yang dipilih sesuai petunjuk, dan pengobatan dapat diulang dalam 7–10 hari jika perlu.

Pemurnian udara

Akasia Kuning, selama pertumbuhan aktif, berpartisipasi dalam fotosintesis, memperkaya ruangan dengan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Dampak signifikannya pada pemurnian udara berkenaan dengan ukuran tanaman hanya mungkin terjadi bila beberapa spesimen ditanam, meskipun keberadaan tanaman hijau berdampak positif pada kesejahteraan manusia.

Tanaman ini mampu menangkap partikel debu pada daunnya, yang kemudian disingkirkan saat disemprotkan atau dicuci. Ini merupakan kontribusi kecil namun bermanfaat untuk memperbaiki iklim dalam ruangan di rumah atau kantor.

Keamanan

Akasia Kuning tidak dianggap sangat beracun. Namun, mengonsumsi biji atau daun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada hewan atau manusia. Sebaiknya tanaman ini dijauhkan dari jangkauan anak kecil dan hewan peliharaan.

Reaksi alergi jarang terjadi, tetapi selama pembungaan atau paparan serbuk sari dalam jumlah besar, orang yang sensitif mungkin mengalami gejala yang mirip dengan demam serbuk sari. Dalam kasus seperti itu, membatasi kontak dan menyediakan ventilasi ruangan biasanya sudah cukup.

Musim dingin

Akasia Kuning sangat tahan terhadap embun beku dan dapat bertahan pada suhu serendah -40°C di tanah terbuka. Dalam kondisi yang keras, tanaman ini menggugurkan daunnya dan memasuki fase dormansi, sehingga mengurangi proses fisiologis.

Di daerah dengan musim dingin yang lebih ringan atau selama penanaman di dalam ruangan, suhu 5–10°C dan penyiraman yang dikurangi sudah cukup. Di musim semi, setelah embun beku berlalu, Akasia Kuning mulai tumbuh aktif lagi dan membentuk tunas baru.

Khasiat yang bermanfaat

Salah satu kelebihan Akasia Kuning adalah kemampuannya untuk mengikat nitrogen. Nodul pada akarnya menampung bakteri yang mengubah nitrogen atmosfer menjadi bentuk yang dapat diakses oleh tanaman. Hal ini memperkaya tanah di sekitarnya dan bermanfaat bagi tanaman lainnya.

Bunga kuning yang muncul di musim semi menarik lebah dan penyerbuk lainnya, membantu meningkatkan jumlah serangga penyerbuk di area tersebut. Dengan demikian, Akasia Kuning memiliki dampak positif pada keseimbangan ekologi taman.

Penggunaan dalam pengobatan tradisional atau pengobatan tradisional

Akasia Kuning tidak banyak digunakan dalam pengobatan resmi. Namun, dalam beberapa praktik tradisional daerah, infus dan rebusan yang terbuat dari daun atau bunga digunakan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan pencernaan. Ada sedikit bukti ilmiah untuk metode ini, jadi harus digunakan dengan hati-hati.

Dalam pengobatan tradisional, khasiat antiseptik dan antiradang dari rebusan kulit kayu atau daun kadang-kadang disebutkan. Akan tetapi, informasi tentang dosis dan efek samping belum memadai, sehingga pengobatan sendiri dengan obat-obatan tersebut berisiko.

Penggunaan dalam desain lanskap

Akasia Kuning diminati dalam desain lanskap karena ketahanannya, pertumbuhannya cepat, dan pembungaannya yang indah. Tanaman ini sering ditanam di taman dan alun-alun untuk menciptakan lorong-lorong yang teduh, serta sebagai tanaman tunggal di halaman rumput. Bunga kuning cerahnya menarik perhatian selama periode pembungaan dan menciptakan suasana musim semi yang menyenangkan.

Di taman vertikal dan komposisi gantung, Akasia Kuning tidak digunakan karena ukurannya yang besar dan kurangnya bentuk yang menjuntai. Namun, di taman musim dingin yang luas, kelompok dekoratif dapat dibentuk dengan menggabungkannya dengan semak dan tanaman merambat lain untuk komposisi yang kontras.

Kompatibilitas dengan tanaman lain

Akasia Kuning cocok dipadukan dengan tanaman yang menyukai kondisi pertumbuhan serupa — cahaya yang cukup, penyiraman sedang, dan toleransi terhadap suhu rendah. Tanaman ini tampak bagus di samping semak berbunga atau tanaman hias berdaun lebat, menciptakan kedalaman yang menarik di taman.

Bila ditanam bersama-sama, penting untuk mempertimbangkan bahwa sistem akar Akasia Kuning dapat secara aktif menggunakan nutrisi tanah. Sebaiknya berikan ruang yang cukup untuk menghindari penekanan spesies yang lebih lemah. Menanamnya bersama legum lain meningkatkan efek pengikatan nitrogen.

Kesimpulan

Akasia Kuning (Caragana arborescens) adalah semak atau pohon yang kuat dan berwarna cerah, populer di lanskap perkotaan dan taman pribadi. Bunganya yang berwarna kuning cerah, pertumbuhannya yang cepat, dan dedaunannya yang menarik menjadikannya salah satu tanaman favorit untuk membuat pagar atau tanaman tunggal.

Dengan perhatian yang tepat terhadap kebutuhan cahaya, penyiraman, dan ruang akarnya, Akasia Kuning akan tumbuh dengan stabil, berbunga indah setiap tahun, dan memperkaya tanah dengan nitrogen. Tanaman ini ideal untuk tukang kebun pemula maupun yang berpengalaman yang ingin menciptakan ruang hijau yang tangguh dan menarik.

You are reporting a typo in the following text:
Simply click the "Send typo report" button to complete the report. You can also include a comment.