Ammonium sulfat
Terakhir ditinjau: 11.03.2025

Amonium sulfat, dengan formula kimia (NH₄) ₂SO₄, adalah salah satu pupuk mineral yang paling penting dan banyak digunakan dalam pertanian dan hortikultura. Pupuk ini dihargai karena kandungan nitrogennya yang tinggi (sekitar 21%) dan kandungan sulfur (sekitar 24%), menjadikannya cara yang efektif untuk merangsang pertumbuhan tanaman, meningkatkan hasil, dan meningkatkan kualitas produk. Nitrogen memainkan peran kunci dalam sintesis protein, produksi klorofil, dan proses biokimia vital lainnya, berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat. Sulfur, pada gilirannya, sangat penting untuk sintesis asam amino, protein, dan vitamin dan berpartisipasi dalam proses metabolisme pada tanaman.
Signifikansi amonium sulfat adalah karena kemampuannya untuk secara efektif mengisi kembali kekurangan nitrogen dan sulfur di tanah, yang merupakan salah satu penyebab utama pengurangan hasil di berbagai zona agro-iklim. Selain itu, amonium sulfat banyak digunakan dalam pupuk senyawa untuk memastikan nutrisi tanaman yang seimbang. Namun, penggunaan amonium sulfat yang tepat membutuhkan rekomendasi dosis dan aplikasi berikut untuk menghindari potensi konsekuensi negatif untuk tanah, tanaman, dan lingkungan.
Klasifikasi Pupuk
Amonium sulfat diklasifikasikan sebagai pupuk nitrogen dan sulfur karena kandungan nitrogen dan sulfur yang tinggi. Bergantung pada kemurnian dan bentuk, amonium sulfat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- Standar amonium sulfat - mengandung sekitar 21% nitrogen dan 24% belerang. Bentuk pupuk ini banyak digunakan dalam pertanian untuk memberi makan berbagai tanaman.
- Amonium sulfat dengan tambahan mikronutrien - termasuk mikronutrien tambahan seperti boron, tembaga, atau seng, yang diperlukan untuk nutrisi tanaman yang tepat.
- Amonium sulfat dengan kalsium - mengandung kalsium tambahan, yang membantu meningkatkan struktur tanah dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap faktor stres.
Masing-masing bentuk amonium sulfat ini digunakan tergantung pada kebutuhan spesifik tanaman, kondisi tanah, dan iklim, serta tujuan pembuahan.
Komposisi dan Properti
Amonium sulfat terdiri dari senyawa amonium dan sulfat. Nutrisi utama yang ditemukan dalam amonium sulfat meliputi:
- Nutrisi Utama (NPK):
- Nitrogen (N): Sekitar 21% - berkontribusi terhadap pertumbuhan massa vegetatif, meningkatkan sintesis protein dan klorofil, yang meningkatkan aktivitas fotosintesis pada tanaman.
- Fosfor (P): Tidak ada - oleh karena itu, pupuk fosfor tambahan diperlukan untuk nutrisi tanaman lengkap.
- Kalium (k): Tidak ada - yang membutuhkan pupuk kalium tambahan untuk nutrisi tanaman seimbang.
- Elemen tambahan:
- Sulfur: Sekitar 24% - diperlukan untuk asam amino, protein, dan sintesis vitamin, meningkatkan aktivitas fotosintesis dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
- Kalsium (CA): Hadir dalam bentuk kalsium nitrat atau senyawa yang mengandung kalsium lainnya, yang membantu meningkatkan struktur tanah, menetralkan keasaman, dan memperkuat dinding sel tanaman.
- Magnesium (MG): Diperlukan untuk sintesis klorofil dan pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
- Mikronutrien: Amonium sulfat dapat mengandung mikronutrien seperti boron, tembaga, seng, dan mangan, yang diperlukan untuk berbagai proses fisiologis pada tanaman dan berkontribusi pada kesehatan dan produktivitas mereka.
Sifat fisik dan kimia
Amonium sulfat muncul sebagai kristal atau butiran putih yang larut dengan mudah dalam air. Ini memiliki kelarutan yang tinggi, memastikan penyerapan cepat nitrogen dan sulfur oleh akar tanaman. Amonium sulfat memiliki higroskopisitas sedang, yang berarti dapat menyerap kelembaban dari udara, tetapi tidak sekuat pupuk lainnya. Properti ini membutuhkan penyimpanan yang tepat untuk mencegah penggumpalan dan kehilangan nutrisi.
Secara kimia, amonium sulfat adalah senyawa netral, tetapi ketika dilarutkan dalam air, ia dapat sedikit meningkatkan keasaman larutan karena adanya amonia. Ini harus dipertimbangkan saat menerapkan pupuk ke tanah, terutama jika tanah sudah memiliki pH rendah. Selain itu, amonium sulfat membantu meningkatkan struktur tanah dengan meningkatkan kapasitas retensi air dan aerasi, yang mempromosikan pertumbuhan akar yang sehat dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kerusakan mekanis dan tekanan iklim.
Aplikasi
Amonium sulfat banyak digunakan untuk memberi makan berbagai tanaman pertanian karena kandungan nitrogen dan sulfur yang tinggi. Dosis yang disarankan tergantung pada jenis tanaman, kondisi tanah, dan tujuan aplikasi. Biasanya, dosis berkisar antara 50 hingga 200 kg per hektar, tetapi untuk perhitungan yang akurat, disarankan untuk melakukan analisis tanah dan mempertimbangkan kebutuhan spesifik tanaman.
Metode aplikasi:
- Aplikasi Tanah: Amonium sulfat biasanya diterapkan menggunakan mesin pertanian khusus atau secara manual. Ini dapat diterapkan sebelum menabur atau pada tahap awal pertumbuhan tanaman.
- Penyemprotan: Larutan amonium sulfat dapat digunakan untuk menyemprotkan daun, memungkinkan penyerapan nutrisi cepat oleh tanaman.
- Irigasi: Pupuk dapat diterapkan melalui sistem irigasi tetes, memastikan bahkan distribusi nutrisi.
Waktu aplikasi:
- Musim Semi - Menerapkan amonium sulfat sebelum menabur atau pada tahap pertumbuhan awal merangsang pertumbuhan vegetatif dan meningkatkan kualitas tanaman.
- Musim panas - Aplikasi pupuk tambahan dapat bermanfaat untuk mempertahankan produktivitas tinggi selama periode pertumbuhan aktif.
- Musim gugur - Menerapkan amonium sulfat di musim gugur membantu menyiapkan tanah untuk musim berikutnya dan meningkatkan kesuburannya.
Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan:
- Efektivitas: Amonium sulfat sangat efektif karena penyerapan nitrogen dan sulfur yang cepat oleh tanaman.
- Peningkatan hasil: Penggunaan amonium sulfat secara teratur membantu meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas produk.
- Peningkatan resistensi tanaman: nitrogen dan sulfur meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit, tekanan, dan kondisi iklim yang merugikan.
Kerugian:
- Risiko pemupukan berlebihan: Penggunaan amonium sulfat yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan nitrogen dan sulfur di tanah, secara negatif mempengaruhi penyerapan nutrisi lain.
- Polusi Lingkungan: Penerapan pupuk yang tidak tepat dapat menyebabkan pencucian nitrogen dan sulfur ke dalam air tanah dan air, menyebabkan eutrofikasi.
- Salinisasi tanah: konsentrasi tinggi nitrogen dan sulfur dapat berkontribusi pada salinisasi tanah, secara negatif mempengaruhi struktur tanah dan aktivitas biologis.
Dampak pada tanah dan tanaman
Amonium sulfat berkontribusi untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan tanaman dengan bentuk nitrogen dan sulfur yang mudah diserap. Nitrogen meningkatkan sintesis protein dan klorofil, mempromosikan pertumbuhan tanaman yang sehat, dan sulfur sangat penting untuk sintesis asam amino dan protein. Amonium sulfat meningkatkan struktur tanah dengan meningkatkan kapasitas retensi air dan aerasi, yang mempromosikan pertumbuhan akar yang sehat dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kerusakan mekanis dan tekanan iklim.
Namun, penggunaan amonium sulfat yang berlebihan dapat menyebabkan salinisasi tanah dan ketidakseimbangan nutrisi. Kelebihan nitrogen dan sulfur dapat menghambat penyerapan unsur-unsur lain, seperti kalium dan magnesium, yang dapat menyebabkan kekurangan elemen-elemen ini dan secara negatif mempengaruhi kesehatan dan produktivitas tanaman. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan dan melakukan analisis tanah reguler untuk menjaga keseimbangan nutrisi.
Keselamatan Lingkungan
Amonium sulfat dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan jika disalahgunakan. Aplikasi pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan kontaminasi badan air dengan senyawa nitrogen dan sulfur, berkontribusi terhadap eutrofikasi, penurunan kualitas air, dan kematian organisme air. Selain itu, pencucian nitrogen dan sulfur ke dalam air tanah dapat mengakibatkan kontaminasi air minum, menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan hewan.
Amonium sulfat adalah senyawa yang sangat larut, yang memfasilitasi penyebaran cepat nitrogen dan sulfur di lingkungan. Namun, itu tidak terdegradasi secara biologis, karena nitrogen dan sulfur tidak terurai oleh mikroorganisme di tanah dan dapat menumpuk dalam ekosistem, menyebabkan masalah lingkungan jangka panjang. Oleh karena itu, penggunaan amonium sulfat membutuhkan kepatuhan yang ketat terhadap standar aplikasi dan implementasi praktik pertanian berkelanjutan untuk meminimalkan dampak lingkungan negatifnya.
Kompatibilitas dengan pertanian organik
Amonium sulfat tidak kompatibel dengan prinsip pertanian organik karena ini adalah pupuk sintetis. Pertanian organik lebih suka pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau, yang menyediakan pasokan nutrisi bertahap dan seimbang ke tanah tanpa berdampak negatif terhadap lingkungan. Pupuk organik juga membantu meningkatkan struktur tanah dan meningkatkan aktivitas biologisnya, yang merupakan aspek penting dari pertanian berkelanjutan.
Memilih pupuk yang tepat
Saat memilih amonium sulfat, penting untuk mempertimbangkan jenis tanaman yang ditanam, kondisi tanah, dan iklim. Untuk aplikasi yang berhasil, analisis tanah harus dilakukan untuk menentukan tingkat nutrisi saat ini dan pH. Ini akan membantu memilih bentuk amonium sulfat yang tepat dan menentukan dosis yang diperlukan.
Selain itu, ketika memilih pupuk, penting untuk memperhatikan kualitas produk, kemurniannya, dan adanya elemen tambahan jika perlu untuk tanaman tertentu. Membaca label dan instruksi aplikasi membantu menentukan dengan benar dosis dan metode aplikasi, memastikan penggunaan amonium sulfat yang efektif dan mencegah potensi konsekuensi negatif.
Kesalahan umum dan konsekuensinya
Kesalahan khas dan konsekuensinya:
- Tanaman yang terlalu banyak memupuk: Aplikasi amonium sulfat yang berlebihan dapat menyebabkan kelebihan nitrogen dan sulfur di tanah, menghambat penyerapan nutrisi lain dan menyebabkan kekurangan kalium dan magnesium.
- Waktu yang tidak tepat: Menerapkan pupuk pada waktu yang salah tahun dapat menyebabkan pencucian nitrogen dan sulfur dari tanah atau mengurangi efektivitas pupuk.
- Distribusi yang tidak merata: Penerapan amonium sulfat yang tidak merata dapat menyebabkan kelebihan fertilisasi yang terlokalisasi atau kekurangan nutrisi di berbagai area lapangan.
Bagaimana menghindari kesalahan ini:
- Ikuti Rekomendasi: Selalu mematuhi dosis dan metode aplikasi yang disarankan.
- Lakukan Analisis Tanah: Analisis tanah reguler membantu menentukan kondisi dan kebutuhan nutrisi.
- Penyimpanan yang tepat: Simpan amonium sulfat di tempat kering dan dingin untuk mencegah penyerapan kelembaban dan penggumpalan.
Kesimpulan
Amonium sulfat adalah pupuk yang efektif dan penting yang memainkan peran kunci dalam meningkatkan hasil dan meningkatkan kualitas tanaman pertanian. Kandungan nitrogen dan sulfur yang tinggi memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang diperlukan. Namun, penggunaannya membutuhkan pertimbangan yang cermat, kepatuhan terhadap dosis yang direkomendasikan, dan metode aplikasi untuk menghindari konsekuensi negatif bagi tanah dan lingkungan.
Penggunaan amonium sulfat yang tepat membantu meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit dan tekanan iklim, dan meningkatkan produktivitas. Penting juga untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dan berusaha untuk penggunaan pupuk seimbang untuk menjaga kesehatan ekosistem dan pertanian berkelanjutan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa itu amonium sulfat dan apa yang digunakannya?
Amonium sulfat ((NH₄) ₂SO₄) adalah pupuk mineral yang mengandung nitrogen (21%) dan belerang (24%). Ini banyak digunakan dalam pertanian untuk nutrisi tanaman, meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan hasil berbagai tanaman.
Apa keuntungan utama menggunakan amonium sulfat?
Keuntungan utama amonium sulfat meliputi:
- Kandungan tinggi nitrogen yang tersedia yang mempromosikan pertumbuhan tanaman yang cepat.
- Penambahan sulfur, diperlukan untuk sintesis protein dan proses biokimia lainnya.
- Peningkatan keasaman tanah, yang bermanfaat bagi tanaman yang lebih suka tanah asam.
- Kandungan klorin yang rendah, mengurangi risiko penumpukan garam yang berbahaya di tanah.
- Kelarutan tinggi dalam air, memastikan penyerapan nutrisi dengan cepat oleh tanaman.
Untuk tanaman mana amonium sulfat paling efektif?
Amonium sulfat paling efektif digunakan untuk memupuk:
- Tanaman sereal (gandum, gandum, jagung).
- Tanaman sayuran (kentang, tomat, kol).
- Pohon buah (anggur, pohon apel).
- Tanaman legum.
- Bit gula dan tanaman hias. Tanaman yang membutuhkan nitrogen tambahan dan belerang terutama mendapat manfaat dari penerapan pupuk ini.
Bagaimana seharusnya amonium sulfat diaplikasikan pada tanah?
Amonium sulfat dapat diterapkan pada tanah dengan cara berikut:
- Aplikasi Permukaan: Mendistribusikan pupuk secara merata di atas permukaan tanah dan air untuk meningkatkan pembubaran.
- Aplikasi Zona Akar: Tempatkan pupuk lebih dekat ke akar tanaman untuk meningkatkan efisiensi penyerapan nutrisi. Dianjurkan untuk menerapkan pupuk selama fase pertumbuhan aktif tanaman, mengikuti rekomendasi dosis untuk tanaman tertentu.
Berapa tingkat aplikasi yang direkomendasikan untuk amonium sulfat untuk tanaman yang berbeda?
Tingkat aplikasi tergantung pada jenis tanaman, kondisi tanah, dan persyaratan nutrisi tanaman. Rata-rata, dosis berikut direkomendasikan:
- Tanaman sereal: 100-150 kg/ha.
- Tanaman sayuran: 80-120 kg/ha.
- Pohon buah: 50-100 kg/ha.
- Tanaman legum: 60-90 kg/ha. Penting untuk melakukan analisis tanah dan mengikuti rekomendasi agronomi untuk menentukan dosis optimal.
Bisakah amonium sulfat dicampur dengan pupuk lainnya?
Ya, amonium sulfat menyatu dengan baik dengan sebagian besar pupuk mineral, termasuk pupuk fosfor dan kalium. Namun, penting untuk mempertimbangkan kemungkinan reaksi kimia dan menghindari pencampuran dengan pupuk yang mengandung konsentrasi kalsium atau magnesium yang tinggi untuk mencegah presipitasi garam yang tidak diinginkan.
Bagaimana seharusnya amonium sulfat disimpan?
Ammonium sulfat harus disimpan dalam kondisi berikut:
- Tempat Kering: Hindari kelembaban, yang dapat menyebabkan penggumpalan dan berkurangnya kualitas pupuk.
- Tempat Keren: Lindungi dari suhu tinggi dan sinar matahari langsung.
- Wadah Tertutup Rapat: Cegah kelembaban dan kontaminan masuk. Penyimpanan yang tepat memastikan efektivitas pupuk untuk waktu yang lama.
Apakah ada kontraindikasi atau pembatasan saat menggunakan amonium sulfat?
Ya, ada beberapa kontraindikasi:
- Tanah dengan keasaman tinggi: Aplikasi tambahan dapat menyebabkan penurunan pH yang berlebihan.
- Tanaman yang peka terhadap kelebihan nitrogen atau sulfur: dapat menyebabkan luka bakar akar dan secara negatif mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Daerah dengan kandungan klorin yang tinggi: Meskipun amonium sulfat mengandung jumlah klorin yang rendah, penggunaannya harus seimbang. Penting untuk mematuhi dosis yang direkomendasikan dan melakukan analisis tanah sebelum aplikasi.
Bagaimana amonium sulfat mempengaruhi keasaman tanah?
Amonium sulfat membantu menurunkan pH tanah, membuatnya lebih asam. Ini sangat bermanfaat untuk tanaman yang lebih suka tanah asam, seperti kentang, anggur, dan blueberry. Penerapan pupuk menyebabkan amoniumisasi, di mana hidrogen terionisasi dilepaskan, lebih lanjut menurunkan pH. Namun, aplikasi yang berlebihan dapat menyebabkan tanah yang terlalu asam, berdampak negatif terhadap pertumbuhan tanaman dan mikroflora tanah.
Apa bedanya amonium sulfat dari pupuk nitrogen lainnya?
Ammonium sulfat memiliki beberapa perbedaan dari pupuk nitrogen lainnya:
- Kandungan belerang: Ini juga menyediakan sulfur, yang diperlukan untuk sintesis protein dan proses biokimia lainnya.
- Pengurangan pH: Tidak seperti pupuk nitrat, amonium sulfat menurunkan keasaman tanah, yang bermanfaat bagi tanaman tertentu.
- Kandungan klorin rendah: Dibandingkan dengan amonium klorida, mengandung lebih sedikit klorin, mengurangi risiko penumpukan garam yang berbahaya.
- Perbandingan dengan urea: amonium sulfat kurang rentan terhadap kehilangan nitrogen melalui amonia pada suhu tinggi, tetapi dapat mempengaruhi keasaman tanah secara lebih signifikan. Fitur-fitur ini menjadikan amonium sulfat sebagai pilihan yang disukai untuk tanaman yang membutuhkan nitrogen dan sulfur tambahan, serta untuk tanah yang membutuhkan penyesuaian pH.